Makna Lagu Kelana Tulus

By | December 20, 2025

Last Updated on December 20, 2025 by admin

Sapikotak.id – Makna lagu Kelana dari Tulus. Lagu ini mengajak kita merenungkan arah hidup di tengah rutinitas kota yang melelahkan. Tulus menyampaikan pertanyaan eksistensial tentang tujuan dan makna kesibukan yang kita jalani setiap hari.

Pendahuluan

Kelana adalah salah satu karya Tulus yang menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan urban. Lagu ini dirilis sebagai bagian dari perjalanan musikal Tulus yang selalu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan aransemen yang sederhana namun menyentuh, Kelana mengajak pendengarnya berhenti sejenak dari hiruk pikuk. Oleh karena itu, lagu ini terasa sangat relevan bagi mereka yang hidup di kota besar.

Tulus Kelana

Tulus dikenal sebagai penyanyi yang liriknya selalu sarat makna. Selain itu, ia mampu menyampaikan pesan dengan cara yang sangat personal. Kelana menjadi salah satu bukti kepiawaiannya dalam menggambarkan dilema kehidupan modern. Kemudian, melalui pertanyaan-pertanyaan retoris, ia mengajak kita semua untuk introspeksi.

Terjemahan Lirik Lagu Kelana – Tulus

Terjebak di dalam baja beroda

Di bawah raksasa tinggi

Dihantui bayang-bayang kelam

Berebut udara jernih di ramai kota menggantung

Mimpi yang entah di mana

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Terik di mata dingin di raga

Keringat untuk apa

Dihantui ringkih lelah badan

Berjuta alasan untuk kulari pergi berjuta alasan tetap di sini hm

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Lihat langit di balik jendela bening yang jadi

Arena juang belasan jam tiap hariku

Hariku

Di mana mimpiku

Di mana depan dulu yang kujadikan alamat tuju

Hu

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Mimpimu

Mimpinya

Mimpimu

Mimpinya

Mimpimu

Mimpinya

Mimpimu

Mimpinya

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk untuk apa

Kita ke mana

Mau ke mana

Hendak mencari apa

Menumpuk uang untuk apa

Makna Lagu Kelana: Pertanyaan Eksistensial di Tengah Hiruk Pikuk Kota

Makna lagu Kelana terletak pada pertanyaan mendasar tentang tujuan hidup kita. Tulus menggunakan metafora kehidupan urban untuk menggambarkan perasaan tersesat di tengah rutinitas. Akibatnya, banyak orang merasa terhubung dengan lirik ini karena mengalami hal serupa. Lagu ini berbicara tentang kelelahan fisik dan mental yang kita rasakan setiap hari.

Frasa “terjebak di dalam baja beroda” menggambarkan kehidupan di dalam kendaraan dan kemacetan. Selain itu, “raksasa tinggi” merujuk pada gedung-gedung pencakar langit yang mendominasi kota. Kemudian, Tulus menyebutkan “berebut udara jernih” yang menggambarkan kompetisi dan kesulitan menemukan ketenangan. Oleh karena itu, pendengar merasakan tekanan yang sama dalam kehidupan mereka.

Pertanyaan “kita ke mana, mau ke mana, hendak mencari apa” diulang berkali-kali. Pengulangan ini bukan tanpa alasan. Sebaliknya, ini menunjukkan kebingungan dan kehilangan arah yang dialami banyak orang. Dengan demikian, lagu ini menjadi cerminan dari krisis eksistensial modern yang sangat nyata.

Arti lagu Kelana juga menyentuh tema materialisme. Frasa “menumpuk untuk apa” dan “menumpuk uang untuk apa” mengkritik obsesi terhadap harta. Namun, kritik ini disampaikan dengan lembut, bukan menghakimi. Tulus seperti mengajak kita bertanya pada diri sendiri tentang prioritas hidup. Terutama, apakah semua yang kita kejar benar-benar membawa kebahagiaan.

Analisis Lirik Secara Mendalam

Bait pembuka lagu menggambarkan kemacetan dan kecilnya kita di tengah kota besar. “Terjebak di dalam baja beroda” melambangkan kesibukan dan kemacetan, sementara “di bawah raksasa tinggi” menunjukkan betapa kecilnya kita dibandingkan gedung-gedung pencakar langit.

Frasa “dihantui bayang-bayang kelam” menggambarkan kecemasan dan stres, sementara “berebut udara jernih” menunjukkan perjuangan mencari kedamaian dalam keramaian kota.

“Mimpi yang entah di mana” menggambarkan bagaimana banyak orang kehilangan arah dan impian mereka karena kesibukan hidup. “Kita ke mana” menggambarkan kebingungannya—meskipun sibuk, kita sering tidak tahu apakah tujuan kita benar.

“Terik di mata, dingin di raga” menggambarkan kelelahan fisik dan mental yang ekstrem. Pertanyaan “keringat untuk apa” mempertanyakan apakah semua usaha yang kita lakukan sebanding dengan hasilnya.

“Berjuta alasan untuk kulari pergi, berjuta alasan tetap di sini” menggambarkan konflik batin antara keinginan untuk melarikan diri dari rutinitas dan kewajiban yang mengikat.

Bait tentang “lihat langit di balik jendela bening” menunjukkan jarak antara kita dan alam, dengan rutinitas kerja yang melelahkan. “Di mana mimpiku” mencerminkan kehilangan tujuan hidup yang dulu kita impikan.

Pengulangan “mimpimu, mimpinya” mengingatkan bahwa kita semua punya mimpi, tapi sering kali terbenam oleh kesibukan. Ini adalah panggilan untuk kembali menemukan apa yang benar-benar penting bagi kita..

Refleksi Pribadi Tentang Lagu

Kelana adalah lagu yang bisa membuat siapa saja terdiam sejenak. Terutama mereka yang hidup di kota besar dan merasakan kelelahan serupa. Lagu ini seperti teman yang mengerti tanpa perlu banyak bicara. Akibatnya, setiap kali mendengarnya, ada perasaan dipahami yang sangat dalam.

Pertanyaan-pertanyaan dalam lirik lagu Kelana sering muncul di kepala ketika kita pulang larut malam. Misalnya, setelah seharian bekerja keras, kita bertanya apakah semua ini membawa kita lebih dekat ke tujuan. Namun, jawabannya tidak selalu mudah ditemukan. Oleh karena itu, lagu ini menjadi pengingat untuk terus merefleksikan kehidupan kita.

Bagian yang paling menyentuh adalah “di mana depan dulu yang kujadikan alamat tuju“. Banyak dari kita punya rencana dan tujuan di masa muda. Namun, seiring waktu, kita terbawa arus dan lupa arah. Dengan demikian, Tulus mengajak kita untuk kembali mengingat mimpi awal. Kemudian, menilai apakah kita masih berada di jalur yang benar atau justru tersesat.

Lagu ini juga mengajarkan pentingnya berhenti sejenak. Di tengah kesibukan, kita jarang punya waktu untuk merenung. Namun, Kelana mengingatkan bahwa refleksi itu penting. Selain itu, tanpa refleksi, kita hanya akan terus berlari tanpa tahu tujuan. Akhirnya, kita akan merasa hampa meskipun sudah mencapai banyak hal.

Yang terpenting, Kelana mengajarkan untuk tidak takut mempertanyakan pilihan hidup kita. Pertanyaan-pertanyaan yang Tulus lontarkan bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, itu adalah tanda kesadaran dan keinginan untuk hidup lebih bermakna. Oleh karena itu, lagu ini menjadi anthem bagi mereka yang berani introspeksi.

Kesimpulan

Kelana adalah karya Tulus yang penuh dengan pertanyaan eksistensial mendalam. Lagu ini mengajak kita merenungkan arah hidup di tengah rutinitas kota yang melelahkan. Selain itu, Tulus berhasil menggambarkan perasaan tersesat yang dialami banyak orang modern. Dengan demikian, lagu ini menjadi cerminan kehidupan urban yang sangat relevan.

Melalui lirik yang sederhana namun kuat, Tulus menyentuh hati pendengarnya. Pertanyaan “kita ke mana, mau ke mana” adalah pertanyaan universal yang perlu kita jawab. Namun, yang terpenting adalah keberanian untuk bertanya pada diri sendiri. Akhirnya, lagu ini mengajarkan bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar, tapi juga tentang memahami apa yang kita kejar.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Kelana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *