Makna Lagu Bang Bang Tut Slank

By | December 21, 2025

Last Updated on December 21, 2025 by admin

Sapikotak.id – Makna lagu Bang Bang Tut dari Slank. Lagu ini menggunakan bahasa peribahasa dan sindiran yang kental dengan budaya Indonesia. Slank mengemas kritik sosial dalam lirik yang playful dan mudah diingat. Tema kemunafikan dan pengkhianatan disampaikan dengan cara yang unik dan menghibur.

Pendahuluan

Slank adalah band legendaris Indonesia yang dikenal dengan musik rock yang khas. Mereka selalu berani menyampaikan kritik sosial melalui lagu-lagunya. Bang Bang Tut adalah salah satu karya mereka yang penuh dengan peribahasa dan sindiran tajam. Lagu ini dirilis dengan gaya khas Slank yang santai namun penuh makna.

Judul lagu ini sendiri sudah unik dan menarik perhatian. Oleh karena itu, banyak pendengar yang penasaran dengan maksud di baliknya. Slank menggunakan permainan kata-kata yang cerdas dalam setiap barisnya. Lagu ini menjadi salah satu cara Slank untuk mengkritik perilaku munafik di masyarakat.

Slank Bang Bang Tut

Terjemahan Lirik Lagu Bang Bang Tut – Slank

Berikut adalah lirik lengkap dari lagu Bang Bang Tut yang dibawakan oleh Slank. Lirik ini sarat dengan peribahasa Indonesia yang familiar di telinga kita.

Bait 1
Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu
Ada yang ngoceh kosong aku terus melaju
Ada udang di balik-balik batu
Bikin hati senang padahal dia ada mau

Chorus
Bang-bang tut akar gulang-galing
Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam selimut sama juga maling
Mulut bau kentut di belakang ngomong miring

Bait 2
Lempar-lempar batu lalu sembunyi tangan
Bikin orang bingung langsung buang badan
Sepandai tupai lompat akhirnya jatuh juga
Belagak jadi sahabat pasti ketahuan belangnya

Chorus
Bang-bang tut akar gulang-galing
Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam selimut sama juga maling
Mulut bau kentut di belakang ngomong miring
Oh yeah
Ah uh
Yeah yeah yeah

Bridge
Ah ah hm
Oh hm
Kentut
Yeah
Tut aw
Kentut woy siapa yang kentut nih

Chorus (Final)
Bang-bang tut akar gulang-galing
Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam selimut sama juga maling
Mulut bau kentut di belakang ngomong miring

Bang-bang tut akar gulang-galing
Siapa yang kentut ditembak raja maling
Musuh dalam selimut sama juga maling
Mulut bau kentut di belakang ngomong miring
Bang-bang tut

Makna Lagu Bang Bang Tut: Kritik Terhadap Kemunafikan

Makna lagu Bang Bang Tut sangat jelas dan tegas. Slank mengkritik orang-orang munafik yang suka berbicara di belakang. Lagu ini menyindir mereka yang pura-pura baik tapi sebenarnya punya niat buruk. Oleh karena itu, pesan moral yang disampaikan sangat kuat dan relevan.

Penggunaan peribahasa Indonesia membuat lagu ini mudah dipahami. Misalnya, “anjing menggonggong kafilah tetap berlalu” menggambarkan sikap tetap maju meski ada yang mengkritik. “Ada udang di balik batu” menunjukkan ada maksud tersembunyi di balik kebaikan seseorang. Kata-kata ini sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari.

Arti lagu ini juga menyentuh tema pengkhianatan dalam persahabatan. “Musuh dalam selimut” adalah istilah untuk orang yang berpura-pura menjadi teman. Namun, sebenarnya mereka justru mengkhianati dari dalam. Slank menyampaikan ini dengan bahasa yang satir dan tidak menggurui.

Yang menarik adalah penggunaan kata “kentut” yang berulang-ulang. Ini bukan sekadar kata vulgar, tetapi metafora untuk orang yang suka berbuat buruk secara diam-diam. Kemudian, mereka tidak mau mengakui perbuatannya sendiri. Slank menggunakan humor untuk menyampaikan kritik yang serius.

Analisis Lirik Secara Mendalam

Mari kita bedah lirik lagu ini baris demi baris. Bait pertama dimulai dengan peribahasa klasik tentang mengabaikan kritik yang tidak konstruktif. “Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu” mengajarkan kita untuk tetap fokus pada tujuan. Selain itu, baris ini juga menunjukkan sikap percaya diri dalam menghadapi haters.

“Ada yang ngoceh kosong aku terus melaju” memperkuat pesan tersebut. Slank mengajak pendengar untuk tidak mudah terpengaruh oleh omongan kosong orang lain. Tetapi, di baris berikutnya ada perubahan tema yang menarik. “Ada udang di balik batu” memperingatkan tentang niat tersembunyi seseorang.

Chorus lagu ini adalah bagian paling memorable dan penuh makna. “Bang-bang tut akar gulang-galing” adalah permainan kata yang playful. Namun, baris selanjutnya langsung memberikan pesan yang tajam. “Siapa yang kentut ditembak raja maling” menggambarkan orang yang bersalah tapi justru menyalahkan orang lain.

“Musuh dalam selimut sama juga maling” adalah kritik paling keras dalam lagu ini. Orang yang berpura-pura menjadi sahabat dianggap sama buruknya dengan pencuri. Mereka mencuri kepercayaan dan mengkhianati ketulusan. Di sisi lain, “mulut bau kentut di belakang ngomong miring” menggambarkan sikap pengecut orang yang hanya berani berbicara di belakang.

Bait kedua melanjutkan dengan peribahasa lainnya. “Lempar-lempar batu lalu sembunyi tangan” menggambarkan orang yang berbuat jahat tapi tidak mau bertanggung jawab. Mereka membuat masalah lalu lari dari konsekuensi. Akibatnya, orang lain yang harus menanggung akibatnya.

“Sepandai tupai lompat akhirnya jatuh juga” memberikan pesan harapan. Meskipun seseorang pandai menyembunyikan kejahatannya, suatu hari akan terbongkar juga. Kebenaran akan selalu menang pada akhirnya. Baris “belagak jadi sahabat pasti ketahuan belangnya” menutup bait dengan pesan yang optimis tentang keadilan.

Refleksi Pribadi Tentang Lagu

Lagu ini selalu mengingatkan kita tentang pentingnya kewaspadaan dalam pergaulan. Kita semua pernah bertemu dengan orang yang seperti digambarkan dalam lagu ini. Mereka yang manis di depan tapi berbeda di belakang. Oleh karena itu, lagu ini terasa sangat relatable bagi banyak orang.

Yang membuat lagu ini spesial adalah cara penyampaiannya yang ringan. Meskipun temanya serius, Slank membungkusnya dengan melodi yang catchy dan lirik yang lucu. Kita bisa bernyanyi sambil tertawa, tapi sebenarnya sedang merenungkan pesan moral yang dalam. Dengan demikian, lagu ini mudah dicerna tanpa terasa menggurui.

Penggunaan bahasa Indonesia yang kaya dengan peribahasa juga patut diapresiasi. Slank membuktikan bahwa musik rock Indonesia bisa mengangkat kearifan lokal. Mereka tidak perlu menggunakan bahasa Inggris untuk terdengar keren. Justru, penggunaan peribahasa Indonesia membuat lagu ini unik dan berkarakter.

Lagu ini juga mengajarkan kita untuk tetap maju meski ada yang mencoba menjatuhkan. “Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu” adalah filosofi hidup yang powerful. Kita tidak perlu membuang energi untuk meladeni orang negatif. Sebaliknya, kita harus fokus pada perjalanan dan tujuan kita sendiri.

Terakhir, lagu ini mengingatkan kita untuk selalu jujur dan terbuka. Jangan menjadi “musuh dalam selimut” bagi orang lain. Lebih baik menjadi teman yang tulus meskipun kadang harus jujur dengan hal yang tidak menyenangkan. Ketulusan adalah nilai yang sangat dihargai dalam persahabatan.

Kesimpulan

Bang Bang Tut adalah karya Slank yang brilian dalam mengemas kritik sosial. Lagu ini menggunakan peribahasa Indonesia untuk menyampaikan pesan tentang kemunafikan dan pengkhianatan. Dengan melodi yang catchy dan lirik yang cerdas, pesan moral tersampaikan tanpa terkesan menggurui. Slank berhasil membuat lagu yang menghibur sekaligus mendidik.

Makna lagu Bang Bang Tut sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita diingatkan untuk waspada terhadap orang-orang yang munafik. Namun, kita juga diajak untuk tetap fokus pada tujuan kita sendiri. Jangan biarkan omongan kosong orang lain menghalangi langkah kita. Akhirnya, lagu ini mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan ketulusan dalam bersahabat.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Bang Bang Tut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *