Makna Lagu Bloodstream Ed Sheeran

By | December 23, 2025

Last Updated on December 23, 2025 by admin

Sapikotak.id – Makna lagu Bloodstream dari Ed Sheeran. Lagu ini mengeksplorasi tema pelarian diri melalui zat kimia dan alkohol. Di baliknya, tersimpan kisah tentang kesepian yang mendalam. Pencarian cinta yang salah arah menjadi inti dari narasi yang gelap ini.

Pendahuluan

Bloodstream dirilis sebagai bagian dari album x (dibaca “multiply”) pada tahun 2014. Album ini menandai evolusi Ed Sheeran ke arah yang lebih matang. Lagu ini menonjol karena produksi elektroniknya yang berbeda dari gaya akustik Ed yang biasa. Oleh karena itu, banyak pendengar terkejut dengan arah musikal yang lebih gelap ini.

Berbeda dengan lagu cinta romantis Ed Sheeran yang populer, Bloodstream justru membahas sisi kelam kehidupan. Lagu ini mengangkat tema ketergantungan dan pelarian dari realitas. Selain itu, liriknya menggambarkan seseorang yang mencoba melupakan luka hati dengan cara yang merusak.

Kolaborasi dengan Rudimental memberi sentuhan bass yang berat dan beat yang menghipnotis. Musik elektronik yang intens mencerminkan kondisi mental yang kacau dalam lirik. Dengan demikian, produksi musiknya menjadi perpanjangan dari narasi lagu itu sendiri.

Terjemahan Lirik Lagu Bloodstream – Ed Sheeran

[Verse 1]

I’ve been spinnin’ now for time

Aku telah berputar-putar untuk waktu yang lama

Couple women by my side

Beberapa wanita di sampingku

I got sinnin’ on my mind

Aku punya dosa di pikiranku

Sippin’ on red wine

Menyeruput anggur merah

I’ve been sittin’ here for ages

Aku telah duduk di sini selama berabad-abad

Rippin’ out the pages

Merobek halaman-halaman

How’d I get so faded?

Bagaimana aku bisa begitu mabuk?

How’d I get so faded?

Bagaimana aku bisa begitu mabuk?

[Pre-Chorus]

Oh, no, no, don’t leave me alone lonely now

Oh, tidak, tidak, jangan tinggalkan aku sendirian sekarang

If you loved me, how’d you never learn?

Jika kau mencintaiku, mengapa kau tak pernah belajar?

Ooh, coloured crimson in my eyes

Ooh, berwarna merah tua di mataku

One or two could free my mind

Satu atau dua bisa membebaskan pikiranku

[Chorus]

This is how it ends

Beginilah cara ini berakhir

I feel the chemicals burn in my bloodstream

Aku merasakan bahan kimia terbakar di aliran darahku

Fading out again

Memudar lagi

I feel the chemicals burn in my bloodstream

Aku merasakan bahan kimia terbakar di aliran darahku

So tell me when it kicks in

Jadi beritahu aku kapan ini mulai bekerja

[Post-Chorus]

Well, tell me when it kicks in

Beritahu aku kapan ini mulai bekerja

[Verse 2]

I’ve been looking for a lover

Aku telah mencari kekasih

Thought I’d find her in a bottle

Kukira aku akan menemukannya di dalam botol

God, make me another one

Tuhan, buatkan aku satu lagi

I’ll be feeling this tomorrow

Aku akan merasakan ini besok

Lord, forgive me for the things I’ve done

Tuhan, ampuni aku untuk hal-hal yang telah kulakukan

I was never meant to hurt no one

Aku tidak pernah bermaksud menyakiti siapa pun

I saw scars upon a broken-hearted lover

Aku melihat bekas luka pada kekasih yang patah hati

[Bridge]

All the voices in my mind

Semua suara di pikiranku

Calling out across the line

Memanggil melintasi batas

[Outro]

Tell me when it kicks in

Beritahu aku kapan ini mulai bekerja

And I saw scars upon her

Dan aku melihat bekas luka padanya

Tell me when it kicks in

Beritahu aku kapan ini mulai bekerja

Broken-hearted

Patah hati

Makna Lagu Bloodstream: Ketika Obat Bius Menjadi Pelarian dari Luka Hati

Bloodstream adalah pengakuan jujur tentang pelarian diri yang tidak sehat. Ed Sheeran menggunakan metafora kimia yang mengalir dalam darah untuk menggambarkan efek alkohol dan zat adiktif. Namun, di balik itu semua, lagu ini sebenarnya tentang kesepian yang mencekik.

Baris “I’ve been looking for a lover, thought I’d find her in a bottle” menunjukkan ironi yang menyakitkan. Seseorang mencari cinta di tempat yang salah. Oleh karena itu, ia hanya menemukan kekosongan yang lebih dalam. Botol minuman keras tidak bisa menggantikan kehangatan manusia.

Tema utama lagu ini adalah self-medication atau mengobati diri sendiri dengan cara yang salah. Ketika seseorang tidak bisa menghadapi rasa sakit emosional, mereka mencari pelarian. Misalnya, melalui alkohol, obat-obatan, atau perilaku destruktif lainnya. Sayangnya, ini hanya membuat masalah menjadi lebih buruk.

Frasa “I feel the chemicals burn in my bloodstream” sangat kuat secara visual. Kata “burn” atau terbakar menunjukkan sensasi yang menyakitkan. Artinya, bahkan pelarian ini tidak memberikan kenyamanan sejati. Sebaliknya, ia justru menyiksa dari dalam.

Yang menarik adalah pengulangan “tell me when it kicks in” di seluruh lagu. Ini menggambarkan seseorang yang putus asa menunggu efek obat atau alkohol bekerja. Mereka berharap zat itu akan membuat mereka lupa. Namun, pertanyaan itu terus diulang karena pelarian itu tidak pernah cukup.

Baris “I saw scars upon a broken-hearted lover” menambah lapisan makna yang lebih dalam. Ini bisa berarti dua hal. Pertama, narator melihat luka pada orang lain yang juga terluka. Kedua, ia melihat refleksi dirinya sendiri dalam orang lain. Dengan demikian, lagu ini juga tentang empati dan pengakuan bahwa semua orang membawa luka masing-masing.

Analisis Lirik Secara Mendalam

Lagu Bloodstream dimulai dengan “I’ve been spinnin’ now for time”, yang menggambarkan perasaan pusing atau kehilangan arah, sering dikaitkan dengan mabuk atau pengaruh zat.

“Couple women by my side” menunjukkan usaha untuk mengisi kekosongan dengan orang lain, tapi kata “couple” menandakan bahwa mereka hanya pengisi ruang, bukan hubungan yang berarti.

“I got sinnin’ on my mind” mengakui bahwa perilaku ini salah, tapi narator terus melakukannya karena tak tahu cara lain mengatasi rasa sakit.

“Rippin’ out the pages” adalah metafora untuk mencoba menghapus kenangan buruk dari masa lalu, meskipun itu tidak bisa dihancurkan dengan cara fisik.

Pre-chorus dengan “Don’t leave me alone lonely now” menunjukkan permohonan putus asa untuk tidak merasa kesepian, baik fisik maupun emosional.

“If you loved me, how’d you never learn?” adalah pertanyaan yang mengungkapkan kekecewaan karena seseorang yang seharusnya peduli, namun tidak pernah berusaha memahami.

Chorus menyatakan “This is how it ends”, menandakan penerimaan bahwa jalur yang diambil narator akan berujung pada kehancuran, meski sudah terlalu jauh untuk kembali.

“I feel the chemicals burn in my bloodstream” menggambarkan sensasi fisik dari intoksikasi, yang bukan menyenangkan, tapi lebih ke penyiksaan diri.

Verse kedua memperkenalkan tema pencarian cinta yang salah arah, dengan “Thought I’d find her in a bottle”, menunjukkan bahwa botol minuman keras tidak bisa memberikan kenyamanan yang sejati.

“Lord, forgive me for the things I’ve done” menunjukkan kesadaran moral narator, yang tahu perilakunya salah, tapi pengampunan Tuhan tidak akan berarti jika ia tak bisa mengampuni dirinya sendiri.

Bridge dengan “All the voices in my mind, calling out across the line” menggambarkan kegilaan dan kebingungan mental, di mana suara-suara dalam kepala menciptakan perasaan yang kabur antara kenyataan dan halusinasi..

Refleksi Pribadi Tentang Lagu

Bloodstream adalah salah satu lagu paling jujur tentang pelarian diri yang pernah dibuat. Tidak banyak artis mainstream yang berani mengakui sisi gelap ini dengan begitu terbuka. Ed Sheeran menunjukkan keberanian dengan berbagi kerentanan ini.

Yang membuat lagu ini powerful adalah kejujurannya yang mentah. Tidak ada glorifikasi terhadap penggunaan zat atau alkohol. Sebaliknya, lagu ini menunjukkan sisi menyakitkan dari pelarian semacam itu. Dengan demikian, pendengar bisa melihat bahwa ini bukan solusi yang sehat.

Banyak orang bisa relate dengan tema kesepian dan mencari pelarian. Kita semua pernah merasa begitu terluka sehingga ingin lari dari kenyataan. Namun, lagu ini mengingatkan bahwa pelarian itu hanya sementara. Rasa sakit akan tetap ada saat kita sadar kembali.

Produksi musik elektronik yang gelap sempurna untuk tema ini. Beat yang berat dan repetitif mencerminkan siklus ketergantungan. Seseorang terjebak dalam pola yang sama berulang kali. Oleh karena itu, musik menjadi representasi audio dari spiral ke bawah.

Yang sering terlewatkan adalah bahwa lagu ini juga tentang empati. Baris tentang melihat bekas luka pada kekasih yang patah hati menunjukkan bahwa narator bisa melihat penderitaan orang lain. Meskipun tenggelam dalam masalahnya sendiri, ia masih bisa merasakan rasa sakit orang lain. Ini menunjukkan kemanusiaan yang masih tersisa.

Lagu ini juga berfungsi sebagai peringatan. Ketika kita menggunakan zat atau perilaku destruktif untuk mengatasi emosi, kita hanya menunda masalah. Rasa sakit harus dihadapi, tidak dihindari. Kesembuhan sejati datang dari mengakui luka dan bekerja melaluinya, bukan dari mengaburnya dengan kimia.

Kesimpulan

Bloodstream adalah karya yang berani dan penting dalam diskografi Ed Sheeran. Lagu ini tidak takut untuk menunjukkan sisi gelap dari pengalaman manusia. Melalui lirik yang jujur dan produksi yang intens, lagu ini berhasil menangkap perasaan putus asa dan pencarian yang salah arah.

Makna lagu Bloodstream pada intinya adalah tentang bahaya self-medication dan kesepian yang mendorong seseorang ke pelarian destruktif. Namun, di balik kegelapan itu, ada juga pesan harapan. Kesadaran adalah langkah pertama menuju perubahan. Dengan mengakui masalahnya, narator membuka kemungkinan untuk penyembuhan.

Lagu ini mengingatkan kita bahwa rasa sakit adalah bagian dari pengalaman manusia. Kita semua membawa bekas luka. Namun, cara kita menghadapi luka itu menentukan siapa kita. Pelarian hanya menunda, tidak menyelesaikan. Keberanian sejati adalah menghadapi rasa sakit dan menemukan cara sehat untuk sembuh.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Bloodstream.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *