Last Updated on December 20, 2025 by admin
Sapikotak.id – Makna lagu Damai Tapi Gersang dari Yuni Shara. Lagu ini mengeksplorasi kontras antara ketenangan hidup dan kekosongan batin. Sebuah refleksi tentang pencarian makna di tengah rutinitas yang terasa hampa.
Pendahuluan
Yuni Shara dikenal sebagai penyanyi dengan vokal kuat dan emosional. Karir musiknya telah membentang selama puluhan tahun. Lagu Damai Tapi Gersang merupakan karya yang menghadirkan nuansa filosofis mendalam. Melodi yang lembut berpadu dengan lirik penuh makna. Oleh karena itu, lagu ini menjadi salah satu karya yang berkesan.
Tema utama berkisar pada paradoks kehidupan modern. Seseorang bisa hidup tenang namun merasa hampa di dalam. Lagu ini mengajak pendengar merenungkan esensi kebahagiaan sejati. Bukan sekadar kedamaian permukaan yang semu.

Lirik Lagu Damai Tapi Gersang – Yuni Shara
Seindah dalam kata
Seindah dalam cinta
Tidakkah segala-galanya bersatu
Tetapi kenyataan
Hidupnya penuh damai
Tinggal penghabisan
Lamunan berlalu
Sukma kehidupan dia
Berkhayal tinggal yang ada
Rindu sayangi sesama
Hidupmu sebentar saja
Seharum wangi bunga
Hidup bersandiwara
Seribu bertanya
Senada merayu
Tetapi kenyataan (kenyataan)
Hidup berliku ganda (uh)
Tinggalkan bertanya
Bertanya tiada
Sukma kehidupan dia
Berkhayal tinggal yang ada (yang ada)
Rindu sayangi sesama
Hidupmu sebentar saja
Dan kini tiba saatnya
Bahagia datang padanya (padanya)
Semua saling mencinta
Di kedamaian yang ada
Ha
Sukma kehidupan dia
Berkhayal tinggal yang ada (yang ada)
Rindu sayangi sesama
Hidupmu sebentar saja
Sya la la la la la
Makna Lagu Damai Tapi Gersang
Makna lagu Damai Tapi Gersang menggambarkan kondisi paradoks dalam kehidupan. Seseorang bisa terlihat baik-baik saja dari luar. Namun, hatinya mungkin kosong dan kering. Judul lagu ini sangat simbolis dan bermakna ganda.
Kata “damai” merepresentasikan ketenangan eksternal. Tidak ada gejolak atau konflik yang terlihat. Sementara itu, “gersang” menunjukkan kekosongan batin yang mendalam. Seperti tanah tandus yang tidak bisa menumbuhkan apa-apa. Oleh karena itu, ada ketegangan antara penampilan dan realitas.
Lirik lagu ini berbicara tentang harapan versus kenyataan. Di awal disebutkan keindahan kata dan cinta. Seolah semuanya sempurna dan harmonis. Tetapi kenyataan berkata lain. Hidup yang terlihat damai ternyata hanya penghabisan. Lamunan yang perlahan memudar tanpa makna sejati.
Tema arti lagu ini juga menyentuh konsep waktu. “Hidupmu sebentar saja” mengingatkan tentang fana kehidupan. Karena itu, manusia perlu menemukan makna yang autentik. Bukan sekadar menjalani hari demi hari tanpa tujuan. Kebahagiaan sejati bukan dari kedamaian semu.
Yang menarik adalah bagian tentang “berkhayal tinggal yang ada”. Ini bisa dimaknai sebagai hidup dalam ilusi. Seseorang hanya menerima apa yang ada tanpa usaha mengubah. Akibatnya, jiwa menjadi stagnan dan kehilangan vitalitas. Seperti hidup dalam sandiwara tanpa emosi sesungguhnya.
Analisis Lirik Secara Mendalam
Bagian pembuka sangat puitis dengan diksi yang indah. “Seindah dalam kata, seindah dalam cinta” menciptakan ekspektasi romantis. Pendengar dibawa pada gambaran ideal tentang kehidupan. Namun, baris berikutnya langsung membawa kontras.
“Tetapi kenyataan, hidupnya penuh damai” adalah ironi yang tajam. Kata “tetapi” menjadi transisi krusial dalam narasi. Kedamaian yang disebutkan bukan hal positif. Justru ini adalah kritik terhadap kehidupan yang stagnan. Damai tanpa gairah, tanpa pertumbuhan spiritual.
Chorus “Sukma kehidupan dia, berkhayal tinggal yang ada” sangat filosofis. Sukma atau jiwa seharusnya hidup dan berkembang. Tetapi di sini jiwa hanya berkhayal. Khususnya, frasa “tinggal yang ada” menunjukkan kepasrahan. Tidak ada usaha untuk mencapai lebih dari kondisi sekarang.
“Rindu sayangi sesama” menambahkan dimensi sosial dalam lirik lagu. Kekosongan batin membuat seseorang merindukan koneksi sejati. Ingin memberikan dan menerima kasih sayang. Selain itu, pengulangan “hidupmu sebentar saja” adalah peringatan eksistensial. Waktu terus berjalan tanpa bisa diulang.
Bagian “Seharum wangi bunga, hidup bersandiwara” sangat metaforis. Bunga harum tetapi tidak tahan lama. Begitu pula kehidupan yang hanya sandiwara. Terlihat indah namun tidak substansial. Seribu pertanyaan muncul tanpa jawaban yang memuaskan.
“Hidup berliku ganda” menggambarkan kompleksitas eksistensi manusia. Tidak ada jalan lurus dalam perjalanan hidup. Semuanya penuh tikungan dan tantangan tersembunyi. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan existensial tetap tanpa jawab.
Klimaks terjadi di bagian “Dan kini tiba saatnya, bahagia datang padanya”. Ini adalah turning point dalam narasi lagu. Setelah sekian lama merasa hampa, akhirnya ada harapan. Kebahagiaan yang sejati bisa diraih. “Semua saling mencinta di kedamaian yang ada” menunjukkan resolusi. Kedamaian kini bukan lagi gersang tetapi bermakna.
Refleksi Pribadi Tentang Lagu
Lagu ini sangat relatable bagi banyak orang modern. Kita sering terjebak dalam rutinitas yang nyaman. Hidup terlihat baik-baik saja dari luar. Pekerjaan stabil, tidak ada masalah besar. Namun, di dalam hati ada kekosongan yang sulit dijelaskan.
Pesan tentang makna lagu Damai Tapi Gersang mengingatkan untuk introspeksi. Apakah kita benar-benar hidup atau hanya bertahan? Apakah ada passion dan tujuan yang jelas? Atau sekadar mengikuti arus tanpa arah. Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk kesehatan mental.
Yang menyentuh adalah bagian tentang kerinduan mencintai sesama. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh koneksi. Ketika jiwa gersang, kita kehilangan kemampuan untuk benar-benar peduli. Semuanya menjadi mekanis dan transaksional. Oleh karena itu, perlu ada upaya sadar untuk membuka hati.
Reminder bahwa hidup itu singkat juga sangat kuat. Kita tidak punya waktu tak terbatas untuk menemukan makna. Setiap hari adalah kesempatan untuk mengubah arah. Untuk mengisi kekosongan dengan hal-hal yang bermakna. Misalnya, membangun hubungan yang dalam atau mengejar passion sejati.
Akhir lagu yang optimis memberikan harapan. Bahagia bisa datang setelah periode kegelapan. Kedamaian yang sejati bisa diraih dengan usaha. Bukan kedamaian semu yang gersang. Tetapi kedamaian yang dipenuhi cinta dan makna. Kesimpulannya, lagu ini adalah pengingat untuk hidup lebih autentik.
Kesimpulan
Damai Tapi Gersang adalah karya yang dalam dan reflektif. Yuni Shara berhasil menyampaikan pesan filosofis dengan indah. Lagu ini mengajak kita memikirkan kualitas kehidupan. Bukan hanya ketenangan permukaan tetapi kepenuhan batin.
Lirik yang puitis namun mudah dipahami membuatnya universal. Siapa pun bisa merasakan resonansi dengan tema yang diangkat. Terutama mereka yang pernah merasa hampa di tengah kesibukan. Musik dan vokal Yuni Shara menambah kedalaman emosional.
Lagu ini mengajarkan pentingnya mencari makna sejati. Hidup bukan sekadar tidak bermasalah. Tetapi tentang memiliki tujuan dan koneksi yang bermakna. Dengan demikian, kita bisa meraih kedamaian yang sesungguhnya. Kedamaian yang subur, bukan gersang.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Damai Tapi Gersang.


