Last Updated on December 23, 2025 by admin
Sapikotak.id – Makna lagu Thrift Shop (feat. Wanz) dari Macklemore. Lagu ini mengkritik budaya konsumerisme dan obsesi terhadap barang-barang mewah. Dengan nada jenaka, Macklemore mengajak pendengar untuk bangga berbelanja barang bekas. Pesan di baliknya sangat kuat tentang nilai sejati dan anti-kemewahan berlebihan.
Pendahuluan
Thrift Shop adalah lagu hit dari rapper asal Seattle, Macklemore, yang berkolaborasi dengan produser Ryan Lewis. Lagu ini dirilis pada tahun 2012 sebagai singel utama dari album The Heist. Wanz, seorang vokalis lokal, turut mengisi hook yang ikonik. Kesuksesan lagu ini mencapai puncak tangga lagu Billboard Hot 100. Oleh karena itu, Thrift Shop menjadi anthem budaya alternatif di era dominasi hip-hop mainstream.
Berbeda dari kebanyakan lagu rap yang memuji kemewahan, Thrift Shop justru merayakan kesederhanaan. Macklemore mengajak kita masuk ke toko barang bekas dengan bangga. Liriknya penuh humor namun sarat kritik sosial. Selain itu, beat funk yang catchy membuat pesan serius terasa ringan dan mudah diterima.

Terjemahan Lirik Lagu Thrift Shop (feat. Wanz) – Macklemore
[Intro]
Hey, Macklemore, can we go thrift shopping?
Hei, Macklemore, boleh kita pergi belanja barang bekas?
What? What? What? What?
Apa? Apa? Apa? Apa?
[Hook – Wanz]
I’m gonna pop some tags
Aku akan cabut beberapa label harga
Only got 20 dollars in my pocket
Hanya punya 20 dolar di kantongku
I’m, I’m, I’m hunting, looking for a come up
Aku, aku, aku berburu, mencari barang bagus
This is fucking awesome
Ini sangat luar biasa
[Verse 1]
Now, walk into the club like, “What up? I got a big cock”
Sekarang, masuk ke klub seperti, “Ada apa? Aku punya mantel besar”
Nah, I’m just pumped, I bought some shit from a thrift shop
Tidak, aku hanya bersemangat, aku beli barang dari toko barang bekas
Ice on the fringe is so damn frosty
Hiasan di pinggiran jaket sangat berkilau
The people like, “Damn, that’s a cold-ass honky”
Orang-orang bilang, “Sial, itu orang kulit putih yang keren”
Rolling in hella deep, headed to the mezzanine
Datang dengan rombongan besar, menuju ke balkon
Dressed in all pink ‘cept my gator shoes, those are green
Berpakaian serba pink kecuali sepatu kulitku, itu hijau
Draped in a leopard mink, girl standing next to me
Memakai mantel bulu motif macan tutul, gadis berdiri di sampingku
Probably shoulda washed this, smells like R. Kelly’s sheets (piss)
Mungkin harus dicuci dulu, baunya seperti seprai R. Kelly (kencing)
But shit, it was 99 cents (bag it)
Tapi sial, harganya cuma 99 sen (bungkus)
Copping it, washing it, ’bout to go and get some compliments
Belinya, cucinya, akan dapat banyak pujian
Passing up on those moccasins, someone else’s been walking in
Melewatkan sepatu moccasin itu, orang lain sudah pernah pakainya
Bummy and grudgy, fucking it, I am stunting and flossing and
Lusuh dan kotor, peduli setan, aku tampil keren dan gaya
Saving my money and I’m hella happy, that’s a bargain bitch
Menghemat uangku dan aku sangat bahagia, itu penawaran bagus
I’ma take your grandpa’s style
Aku akan ambil gaya kakekmu
I’ma take your grandpa’s style
Aku akan ambil gaya kakekmu
No, for real, ask your grandpa
Tidak, sungguh, tanya kakekmu
Can I have his hand-me-downs? (Thank you)
Boleh aku dapat pakaian bekas warisannya? (Terima kasih)
[Verse 2]
Velour jumpsuit and some house slippers
Jumpsuit beludru dan sandal rumah
Dookie brown leather jacket that I found, dig it
Jaket kulit cokelat tua yang kutemukan, keren kan
They had a broken keyboard, I bought a broken keyboard
Mereka punya keyboard rusak, aku beli keyboard rusak itu
I bought a skeet blanket, then I bought a knee board (yeah)
Aku beli selimut lusuh, lalu beli papan lutut (ya)
Hello, hello, my ace man, my Mello
Halo, halo, temanku, Mello-ku
John Wayne ain’t got nothing on my fringe game, hell no
John Wayne tidak ada apa-apanya dibanding jaket rumbai-ku, tidak sama sekali
I could take some Pro Wings, make ’em cool, sell those
Aku bisa ambil sepatu Pro Wings, jadikan keren, jual itu
The sneaker heads would be like, “Ah, he got the Velcros”
Para kolektor sepatu akan bilang, “Ah, dia dapat yang pakai Velcro”
[Hook – Wanz]
I’m gonna pop some tags
Aku akan cabut beberapa label harga
Only got 20 dollars in my pocket
Hanya punya 20 dolar di kantongku
I’m, I’m, I’m hunting, looking for a come up
Aku, aku, aku berburu, mencari barang bagus
This is fucking awesome
Ini sangat luar biasa
[Verse 3]
What you know about rocking a wolf on your noggin?
Apa yang kau tahu tentang pakai topi bulu serigala di kepalamu?
What you knowing about wearing a fur fox skin?
Apa yang kau tahu tentang memakai kulit bulu rubah?
I’m digging, I’m digging, I’m searching right through that luggage
Aku menggali, aku menggali, aku mencari di dalam koper itu
One man’s trash, that’s another man’s come up
Sampah seseorang, itu harta bagi orang lain
Thank your granddad for donating that plaid button
Terima kasih kakekmu karena menyumbangkan kemeja kotak-kotak berkancing
Up shirt, ’cause right now, I’m up in here stuntin’
Itu, karena sekarang, aku di sini tampil keren
I’m at the Goodwill, you can find me in the (bins)
Aku di Goodwill, kau bisa temukan aku di (tong sampah)
I’m not, I’m not stuck on searchin’ in that section (men’s)
Aku tidak, aku tidak terpaku mencari di bagian (pria)
Your grammy, your aunty, your momma, your mammy
Nenekmu, bibimu, ibumu, mamamu
I’ll take those flannel zebra jammies, secondhand and rock that motherfucker
Aku akan ambil piyama flanel motif zebra itu, bekas dan pakai dengan keren
The built-in onesie with the socks on that motherfucker
Baju terusan dengan kaus kaki menyatu di dalamnya
I hit the party and they stop in that motherfucker
Aku datang ke pesta dan mereka berhenti melihatku
They be like, “Oh that Gucci, that’s hella tight”
Mereka bilang, “Oh itu Gucci, itu sangat keren”
I’m like, “Yo, that’s 50 dollars for a t-shirt”
Aku seperti, “Yo, itu 50 dolar untuk sebuah kaos”
Limited edition, let’s do some simple addition
Edisi terbatas, mari kita hitung sederhana
50 dollars for a t-shirt, that’s just some ignorant bitch shit
50 dolar untuk sebuah kaos, itu hal bodoh yang keterlaluan
I call that getting swindled and pimped, shit
Aku sebut itu ditipu dan dipermainkan, sial
I call that getting tricked by a business, that shirt’s hella dough
Aku sebut itu tertipu oleh bisnis, kaos itu harganya mahal sekali
And having the same one as six other people in this club is a hella don’t
Dan punya yang sama dengan enam orang lain di klub ini adalah jangan banget
Peep game, come take a look through my telescope
Perhatikan permainannya, ayo lihat melalui teleskopku
Trying to get girls from a brand, man, you hella won’t
Mencoba dapat cewek dari merek, bung, kau tidak akan berhasil
Man, you hella won’t
Bung, kau tidak akan berhasil
[Bridge]
I’ll wear your granddad’s clothes
Aku akan pakai baju kakekmu
I look incredible
Aku terlihat luar biasa
I’m in this big-ass coat
Aku pakai mantel besar ini
From that thrift shop down the road
Dari toko barang bekas di ujung jalan
Makna Lagu Thrift Shop: Satire Cerdas Terhadap Budaya Konsumerisme
Makna lagu Thrift Shop sebenarnya jauh lebih dalam dari sekadar lagu jenaka tentang belanja. Macklemore dengan cerdas mengkritik obsesi masyarakat modern terhadap barang-barang mahal. Ia menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak harus dibeli dengan harga tinggi. Sebaliknya, kepuasan bisa didapat dari barang bekas yang murah meriah.
Lagu ini menyindir budaya hip-hop yang biasanya memamerkan kekayaan. Rapper umumnya menyombongkan mobil mewah, perhiasan emas, dan pakaian desainer. Namun, Macklemore memilih jalan berbeda yang menyegarkan. Ia bangga dengan mantel seharga 99 sen dan sepatu bekas dari kakek orang. Oleh karena itu, pesan anti-materialisme terasa sangat autentik dan berani.
Arti lagu Thrift Shop juga bicara tentang identitas dan keunikan. Macklemore menolak menjadi sama dengan orang lain yang mengenakan barang mahal yang sama. Ia lebih memilih tampil beda dengan gaya vintage unik. Karena itu, lagu ini merayakan individualitas dan kreativitas dalam berpakaian. Tidak perlu mengikuti tren mahal untuk terlihat keren.
Selain itu, lirik lagu Thrift Shop mengkritik industri fashion yang menjual kaos seharga 50 dolar. Macklemore menyebutnya sebagai “ignorant bitch shit” atau kebodohan yang keterlaluan. Ia melihat ini sebagai bentuk penipuan terhadap konsumen. Misalnya, orang rela membayar mahal hanya karena label merek tertentu. Padahal, nilai sebenarnya jauh lebih rendah dari harga yang dipasang.
Yang menarik, lagu ini juga mengangkat tema keberlanjutan atau sustainability. Dengan berbelanja barang bekas, kita mengurangi limbah dan konsumsi berlebihan. Ini adalah praktik ramah lingkungan yang semakin relevan. Khususnya di era krisis iklim seperti sekarang. Dengan demikian, Thrift Shop bukan hanya lagu lucu tapi juga membawa pesan sosial penting.
Analisis Lirik Secara Mendalam
Mari kita bedah lebih dalam beberapa bagian penting dari lirik lagu Thrift Shop. Hook yang dinyanyikan Wanz langsung memperkenalkan konsep utama lagu. “Only got 20 dollars in my pocket” menunjukkan keterbatasan finansial yang justru menjadi kekuatan. Macklemore tidak malu dengan uang terbatas yang ia miliki. Justru, ia mengubahnya menjadi petualangan seru berburu barang bagus.
Pada verse pertama, Macklemore menggambarkan dirinya masuk klub dengan percaya diri. Meskipun pakaiannya dari toko barang bekas, ia merasa keren dan stylish. Ia bahkan menyindir baunya yang kurang sedap dengan humor. “Smells like R. Kelly’s sheets” adalah lelucon kasar namun mengundang tawa. Namun, ia tidak peduli karena harganya sangat murah. Inilah contoh bagaimana ia mengolah kekurangan menjadi kelebihan dengan sikap positif.
Baris “I’ma take your grandpa’s style” sangat ikonik dan mudah diingat. Macklemore dengan tegas menyatakan ia akan mengadopsi gaya vintage dari generasi tua. Ia tidak malu meminta pakaian bekas warisan dari kakek orang. Sebaliknya, ia merasa ini adalah harta karun fashion yang terabaikan. Karena itu, ia mengajak kita menghargai kembali gaya klasik yang timeless.
Verse ketiga adalah bagian paling kritis terhadap konsumerisme. Macklemore membahas fenomena kaos 50 dolar yang dijual sebagai edisi terbatas. Ia menyebut praktik ini sebagai penipuan bisnis yang cerdik. Orang-orang tertipu membayar mahal hanya karena label “limited edition”. Padahal, nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan harga tersebut. Selain itu, ia juga menyindir ironi memiliki barang yang sama dengan banyak orang lain.
Bridge lagu yang sederhana namun powerful merangkum seluruh pesan. “I’ll wear your granddad’s clothes, I look incredible” adalah pernyataan percaya diri yang inspiratif. Macklemore membuktikan bahwa penampilan menarik tidak bergantung pada harga pakaian. Terlebih lagi, kebanggaan dan kepercayaan diri adalah aksesori terbaik. Akhirnya, kita diajak untuk menilai diri sendiri bukan dari apa yang kita kenakan.
Refleksi Pribadi Tentang Lagu
Thrift Shop pertama kali saya dengar ketika sedang viral di mana-mana. Awalnya, saya tertarik karena beatnya yang catchy dan video klipnya yang lucu. Namun, setelah memperhatikan liriknya, saya menyadari ada pesan mendalam di baliknya. Lagu ini mengubah cara pandang saya terhadap belanja dan konsumsi.
Saya pernah merasa minder karena tidak bisa membeli barang-barang branded. Teman-teman sering memamerkan sepatu atau tas mahal yang mereka beli. Kemudian, lagu ini datang seperti angin segar yang menenangkan. Macklemore mengajarkan bahwa tidak masalah berbelanja hemat dan cerdas. Justru, itu adalah pilihan yang bijak dan patut dibanggakan.
Selain itu, lagu ini juga menginspirasi saya untuk lebih peduli lingkungan. Industri fashion adalah salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Dengan berbelanja barang bekas, kita turut mengurangi dampak negatif tersebut. Misalnya, kita tidak perlu memproduksi barang baru yang menghabiskan sumber daya. Dengan demikian, kita berkontribusi pada gerakan sustainable fashion yang sedang berkembang.
Yang paling saya sukai adalah sikap percaya diri Macklemore dalam lagu ini. Ia tidak peduli dengan pendapat orang lain tentang penampilannya. Ia tahu siapa dirinya dan bangga dengan pilihannya. Karena itu, lagu ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu bergantung pada validasi eksternal. Kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari barang yang kita miliki.
Thrift Shop juga membuka mata saya tentang kreativitas dalam berpakaian. Toko barang bekas menawarkan pilihan unik yang tidak dimiliki orang lain. Kita bisa menemukan item vintage yang tidak lagi diproduksi. Khususnya, kita bisa menciptakan gaya personal yang benar-benar mencerminkan kepribadian kita. Akhirnya, kita tidak lagi menjadi fotokopi dari orang lain yang mengenakan pakaian sama.
Kesimpulan
Makna lagu Thrift Shop dari Macklemore adalah kritik cerdas terhadap budaya konsumerisme modern. Lagu ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam obsesi terhadap barang-barang mahal. Sebaliknya, kebahagiaan dan gaya bisa didapat dengan cara yang lebih sederhana dan bijak. Dengan humor dan beat yang catchy, pesan serius tersampaikan dengan sangat efektif.
Lebih dari sekadar lagu hiburan, Thrift Shop adalah anthem untuk mereka yang memilih hidup autentik. Macklemore menunjukkan bahwa percaya diri dan individualitas lebih berharga dari label mahal. Oleh karena itu, lagu ini tetap relevan hingga sekarang di tengah tekanan konsumsi yang semakin kuat. Mari kita terinspirasi untuk lebih bijak dalam berbelanja dan lebih menghargai apa yang kita miliki.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Thrift Shop (feat. Wanz).



