Makna Lagu Sajadah Panjang Bimbo

By | December 21, 2025

Last Updated on December 21, 2025 by admin

Sapikotak.id – Makna lagu Sajadah Panjang dari Bimbo. Lagu ini menggambarkan perjalanan spiritual seorang hamba dalam kehidupan dunia. Metafora sajadah panjang melambangkan ibadah yang terus menerus dari lahir hingga mati.

Pendahuluan

Sajadah Panjang merupakan salah satu karya legendaris dari grup musik Bimbo. Lagu ini terkenal dengan liriknya yang sarat makna religius dan filosofis. Trio bersaudara ini memang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa islami yang menyentuh hati. Oleh karena itu, karya mereka selalu relevan di berbagai generasi.

Bimbo menciptakan lagu ini dengan pendekatan yang sederhana namun mendalam. Mereka menggunakan metafora sajadah untuk menggambarkan kehidupan seorang muslim. Selain itu, melodi yang lembut membuat pesan spiritual tersampaikan dengan indah. Akibatnya, pendengar mudah tersentuh dan merenungkan makna ibadah dalam keseharian.

Bimbo Sajadah Panjang

Lirik Lagu Sajadah Panjang – Bimbo

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Diatas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kering hamba
Mengingat dikau sepenuhnya

Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud tak lepas kening hamba
Mengingat dikau sepenuhnya
Mengingat dikau sepenuhnya

Makna Lagu Sajadah Panjang: Perjalanan Spiritual Tanpa Henti

Arti lagu Sajadah Panjang sangat dalam dan penuh filosofi kehidupan. Sajadah panjang menjadi simbol perjalanan hidup manusia yang penuh ibadah. Namun, sajadah ini bukan hanya kain tempat sujud semata. Melainkan representasi dari setiap langkah kehidupan yang harus dijadikan ladang ibadah.

Frasa “dari kaki buaian sampai ke tepi kuburan” menunjukkan rentang waktu kehidupan. Sejak lahir hingga mati, manusia seharusnya berada dalam koridor ibadah. Oleh karena itu, setiap detik kehidupan memiliki nilai spiritual yang harus dijaga. Konsep ini mengajarkan bahwa ibadah bukan hanya ritual formal di masjid.

Yang menarik adalah kata “diselingi sekedar interupsi” dalam lirik lagu ini. Bimbo menyadari bahwa manusia memiliki kesibukan duniawi yang tak terhindarkan. Misalnya mencari rezeki, menuntut ilmu, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Namun, kesibukan itu seharusnya hanya menjadi selingan sementara saja.

Ketika adzan berkumandang, hamba kembali tersungkur dalam sujud dan doa. Ini menggambarkan prioritas utama seorang muslim dalam hidupnya. Sehingga, dunia dan segala isinya tidak boleh melalaikan dari mengingat Sang Pencipta. Pesan ini sangat kuat dan relevan untuk zaman modern yang serba sibuk.

Analisis Lirik Secara Mendalam

Bait pembuka langsung memberikan gambaran visual yang kuat tentang sajadah panjang. Metafora ini dipilih dengan cermat untuk menyampaikan konsep kehidupan sebagai ibadah. Selain itu, penggunaan kata “terbentang” memberikan kesan luas dan berkelanjutan. Dengan demikian, pendengar dapat membayangkan perjalanan panjang yang harus dilalui dengan penuh kesadaran spiritual.

Kata “kaki buaian” merujuk pada tempat tidur bayi atau masa kelahiran. Ini adalah titik awal kehidupan manusia di dunia yang fana. Kemudian, perjalanan berakhir di tepi kuburan sebagai destinasi akhir setiap manusia. Akibatnya, lagu ini mengingatkan pendengar tentang kefanaan hidup yang harus diisi dengan kebaikan.

Pada bait berikutnya, lirik menyebutkan “tunduk dan sujud” sebagai posisi ibadah. Posisi ini melambangkan kerendahan hati dan ketundukan total kepada Allah. Terlebih lagi, sujud adalah posisi paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya. Sehingga, makna lagu Sajadah Panjang menekankan pentingnya sikap rendah hati dalam kehidupan.

Frasa “mencari rezeki mencari ilmu” menunjukkan aktivitas duniawi yang diperbolehkan dalam Islam. Bahkan mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Namun, Bimbo mengingatkan bahwa aktivitas ini harus tetap dalam bingkai ketaatan. Oleh karena itu, ketika adzan berkumandang, segala kesibukan harus ditinggalkan untuk kembali kepada Allah.

Bagian “mengukur jalanan seharian” menggambarkan perjalanan dan usaha manusia dalam kehidupan. Kita berkeliling mencari nafkah dan kesempatan di berbagai tempat. Namun, semua itu tidak boleh membuat kita lupa untuk beribadah. Kesimpulannya, dunia adalah ladang untuk menanam kebaikan menuju akhirat.

Pengulangan pada bagian akhir “mengingat dikau sepenuhnya” memberi penekanan khusus. Ini adalah inti dari seluruh pesan lagu tersebut. Terutama tentang dzikir dan ingat kepada Allah dalam setiap kondisi. Dengan demikian, sajadah panjang bukan hanya tempat sujud fisik, tetapi juga kesadaran spiritual yang konstan.

Refleksi Pribadi Tentang Lagu

Mendengarkan Sajadah Panjang selalu membawa perasaan teduh dan reflektif dalam diri. Lagu ini seperti pengingat lembut di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Khususnya saat kita terlalu larut dalam kesibukan dan mengejar ambisi duniawi. Melodi yang tenang membuat kita berhenti sejenak untuk merenungkan tujuan hidup yang sebenarnya.

Ada momen ketika kesibukan membuat kita lupa untuk shalat tepat waktu. Atau bahkan melalaikan ibadah karena terlalu fokus pada pekerjaan dan target hidup. Namun, lagu ini mengingatkan bahwa semua kesibukan itu hanyalah interupsi sementara. Yang terpenting adalah kembali kepada Allah dan menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta.

Lirik tentang kembali tersungkur saat mendengar adzan sangat menyentuh hati. Di era digital ini, adzan sering hanya menjadi notifikasi di ponsel. Bahkan kadang diabaikan karena rapat, deadline, atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu, lagu Bimbo ini mengajak untuk kembali menghargai panggilan shalat sebagai prioritas utama.

Sajadah Panjang juga mengajarkan tentang konsistensi dalam beribadah sepanjang hidup. Bukan hanya rajin di bulan Ramadan atau saat membutuhkan sesuatu saja. Melainkan menjadikan seluruh hidup sebagai rangkaian ibadah yang berkesinambungan. Akhirnya, kita diingatkan bahwa kehidupan ini singkat dan akan berakhir di tepi kuburan.

Kesimpulan

Sajadah Panjang dari Bimbo adalah karya musik yang timeless dan penuh makna spiritual. Lagu ini berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan sebagai perjalanan ibadah yang panjang. Mulai dari lahir hingga mati, setiap momen harus diisi dengan ketaatan dan ingat kepada Allah.

Metafora sajadah yang terbentang memberikan gambaran visual yang kuat dan mudah dipahami. Selain itu, lirik yang sederhana namun syarat makna membuat lagu ini mudah diingat. Pesan tentang menjadikan dunia sebagai ladang ibadah sangat relevan untuk semua generasi. Terutama di zaman modern yang penuh dengan distraksi dan godaan materialistis.

Lagu ini mengajarkan keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dengan perspektif yang tepat. Mencari rezeki dan ilmu adalah hal yang baik dan dianjurkan dalam Islam. Namun, semua itu tidak boleh membuat kita lupa untuk kembali bersujud kepada Allah. Kesimpulannya, Sajadah Panjang adalah pengingat indah tentang esensi kehidupan seorang muslim yang sesungguhnya.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Sajadah Panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *