Makna Lagu Someday At Christmas Stevie Wonder

By | December 21, 2025

Last Updated on December 21, 2025 by admin

Sapikotak.id – Makna lagu Someday At Christmas dari Stevie Wonder. Lagu ini menghadirkan visi harapan tentang dunia yang lebih baik. Dinyanyikan dengan penuh emosi, karya ini menyentuh hati jutaan pendengar. Pesannya melampaui perayaan Natal, berbicara tentang perdamaian universal.

Pendahuluan

Stevie Wonder merilis lagu ini pada tahun 1967. Album Someday at Christmas menjadi salah satu karya spesial dalam diskografinya. Saat itu, Amerika Serikat tengah menghadapi berbagai pergolatan sosial. Gerakan hak sipil sedang mencapai puncaknya. Perang Vietnam menimbulkan perdebatan sengit di masyarakat.

Oleh karena itu, lagu ini hadir bukan sekadar sebagai lagu Natal biasa. Wonder ingin menyampaikan pesan yang lebih dalam. Ia membayangkan dunia tanpa perang dan kebencian. Liriknya mencerminkan kerinduan akan kesetaraan dan kebebasan. Dengan demikian, karya ini menjadi anthem harapan yang abadi.

Stevie Wonder Someday At Christmas

Terjemahan Lirik Lagu Someday At Christmas – Stevie Wonder

[Bait 1]
Someday at Christmas, men won’t be boys
Suatu hari nanti saat Natal, manusia takkan seperti anak kecil
Playing with bombs like kids play with toys
Bermain dengan bom seperti anak-anak bermain dengan mainan
One warm December, our hearts will see
Suatu Desember yang hangat, hati kita akan menyaksikan
A world where men are free
Dunia di mana manusia bebas

[Bait 2]
Someday at Christmas, there’ll be no wars
Suatu hari nanti saat Natal, takkan ada perang
When we have learned what Christmas is for
Ketika kita telah memahami makna sesungguhnya dari Natal
When we have found what life’s really worth
Ketika kita telah menemukan nilai sejati kehidupan
There’ll be peace on Earth
Akan ada kedamaian di Bumi

[Chorus]
Someday all our dreams will come to be
Suatu hari semua mimpi kita akan terwujud
Someday in a world where men are free
Suatu hari di dunia di mana manusia bebas
Maybe not in time for you and me
Mungkin tidak sempat untuk kamu dan aku
But someday at Christmastime
Namun suatu hari nanti saat waktu Natal

[Bait 3]
Someday at Christmas, we’ll see a land
Suatu hari nanti saat Natal, kita akan melihat sebuah negeri
With no hungry children, no empty hand
Tanpa anak-anak kelaparan, tanpa tangan yang kosong
One happy morning, people will share
Suatu pagi yang bahagia, orang-orang akan berbagi
Our world where people care
Dunia kita di mana orang-orang peduli

[Bait 4]
Someday at Christmas, there’ll be no tears
Suatu hari nanti saat Natal, takkan ada air mata
All men are equal and no men have fears
Semua manusia setara dan tak seorang pun ketakutan
One shining moment, one prayer away
Satu momen bercahaya, satu doa jauhnya
From our world today
Dari dunia kita hari ini

[Chorus kedua]
Someday all our dreams will come to be
Suatu hari semua mimpi kita akan terwujud
Someday in a world where men are free
Suatu hari di dunia di mana manusia bebas
Maybe not in time for you and me
Mungkin tidak sempat untuk kamu dan aku
But someday at Christmastime
Namun suatu hari nanti saat waktu Natal

[Bait 5]
Someday at Christmas, man will not fail
Suatu hari nanti saat Natal, manusia takkan gagal
Hate will be gone and love will prevail
Kebencian akan sirna dan cinta akan menang
Someday a new world that we can start
Suatu hari dunia baru yang dapat kita mulai
With hope in every heart
Dengan harapan di setiap hati

[Outro]
Someday all our dreams will come to be
Suatu hari semua mimpi kita akan terwujud
Someday in a world where men are free
Suatu hari di dunia di mana manusia bebas
Maybe not in time for you and me
Mungkin tidak sempat untuk kamu dan aku
But someday at Christmastime
Namun suatu hari nanti saat waktu Natal
Someday at Christmastime
Suatu hari nanti saat waktu Natal

Makna Lagu Someday At Christmas yang Melampaui Sekadar Lagu Natal

Makna lagu Someday At Christmas jauh lebih dalam dari perayaan liburan biasa. Stevie Wonder menulis tentang transformasi sosial yang menyeluruh. Ia membayangkan dunia tanpa perang dan kekerasan. Setiap lirik mengandung kritik terhadap kondisi masyarakat saat itu. Namun, pesannya tetap relevan hingga kini.

Lagu ini berbicara tentang kesetaraan dan kebebasan sejati. Wonder menyinggung tentang anak-anak yang kelaparan. Ia juga menyebut tangan-tangan yang kosong, simbol kemiskinan. Selain itu, lirik tentang “men won’t be boys playing with bombs” sangat kuat. Metafora ini mengkritik para pemimpin yang sembarangan memutuskan perang.

Yang terpenting, lagu ini jujur tentang keterbatasan waktu. Chorus menyebutkan “maybe not in time for you and me”. Wonder mengakui bahwa perubahan besar memerlukan waktu lama. Kesimpulannya, ia tidak menjual mimpi palsu. Ia justru mengajak kita menanam benih harapan untuk generasi mendatang.

Arti lagu ini juga terletak pada penggunaan simbol Natal. Natal dipilih bukan karena agama tertentu saja. Ia menjadi simbol universal tentang kedamaian dan kasih sayang. Oleh karena itu, pesan Wonder dapat diterima oleh semua kalangan. Natal menjadi waktu ideal ketika manusia merenungkan makna kemanusiaan.

Analisis Lirik Secara Mendalam

Mari kita telaah lirik lagu ini baris demi baris. Bait pembuka langsung menghentak dengan kritik sosial. Frasa “men won’t be boys playing with bombs” sangat tajam. Wonder membandingkan para pembuat keputusan dengan anak-anak. Mereka memperlakukan senjata seperti mainan. Akibatnya, banyak nyawa melayang sia-sia.

Kemudian, lirik “one warm December, our hearts will see” menciptakan kontras. Desember yang hangat melambangkan kehangatan emosional. Bukan sekadar cuaca, tetapi suasana hati kolektif. Dengan demikian, Wonder mengajak kita membayangkan dunia yang berbeda. Dunia di mana hati manusia tidak tertutup oleh kebencian.

Bait kedua mempertanyakan pemahaman kita tentang Natal. “When we have learned what Christmas is for” adalah pertanyaan mendasar. Apakah Natal hanya tentang hadiah dan kemeriahan? Sebaliknya, Wonder mengajak kita melihat esensi sejatinya. Natal seharusnya tentang perdamaian dan pengampunan.

Chorus mengandung pengakuan yang menyentuh. “Maybe not in time for you and me” terdengar melankolis. Namun, kalimat ini justru membuat lagu lebih jujur. Wonder tidak berpura-pura optimis berlebihan. Ia realistis tentang perjuangan panjang menuju keadilan. Meskipun demikian, harapan tetap ada untuk masa depan.

Bait ketiga fokus pada isu kemiskinan dan kelaparan. “No hungry children, no empty hand” sangat spesifik. Wonder tidak berbicara abstrak tentang kemiskinan. Ia menunjuk pada anak-anak, kelompok paling rentan. Terlebih lagi, ia menginginkan dunia di mana “people will share”. Berbagi menjadi nilai fundamental dalam visinya.

Bait keempat bicara tentang kesetaraan radikal. “All men are equal and no men have fears” adalah pernyataan berani. Di era segregasi rasial, kata-kata ini sangat revolusioner. Khususnya bagi komunitas Afrika-Amerika yang masih berjuang. Wonder bermimpi tentang masyarakat tanpa diskriminasi sama sekali.

Bait penutup mengulang tema cinta versus kebencian. “Hate will be gone and love will prevail” adalah deklarasi kuat. Wonder percaya cinta pada akhirnya akan menang. Misalnya, ia melihat potensi transformasi dalam setiap hati manusia. Akhirnya, lagu ditutup dengan pengulangan yang menegaskan keyakinan akan perubahan.

Refleksi Pribadi Tentang Lagu

Setiap kali mendengar lagu ini, ada perasaan campur aduk. Di satu sisi, liriknya begitu indah dan penuh harapan. Di sisi lain, ada rasa sedih karena dunia masih jauh. Lebih dari lima dekade telah berlalu sejak lagu ini dirilis. Namun, perang masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Yang membuat lagu ini istimewa adalah kejujurannya. Wonder tidak menjanjikan solusi instan atau mukjizat. Sebaliknya, ia mengajak kita untuk terus berharap dan berusaha. Frasa “maybe not in time for you and me” terasa sangat manusiawi. Ia mengakui bahwa kita mungkin tidak melihat hasilnya. Tetapi, perjuangan tetap bermakna.

Suara Stevie Wonder sendiri menambah kekuatan emosional lagu ini. Cara ia menyanyikan setiap baris terasa tulus. Tidak ada kepura-puraan atau drama berlebihan. Hanya seorang manusia yang benar-benar merindukan dunia lebih baik. Oleh karena itu, lagu ini menyentuh hati lintas generasi.

Lagu ini juga mengingatkan tentang tanggung jawab kita. Perubahan tidak datang dengan sendirinya. Setiap orang memiliki peran dalam mewujudkan visi Wonder. Contohnya, kita bisa mulai dari lingkaran kecil kita. Berbagi dengan tetangga, peduli pada yang membutuhkan, menolak kebencian. Dengan demikian, kita berkontribusi pada mimpi kolektif itu.

Mendengarkan lagu ini saat Natal memberikan perspektif berbeda. Bukan sekadar momen bersenang-senang atau konsumsi. Natal menjadi waktu refleksi tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kesimpulannya, Someday At Christmas mengajak kita memaknai perayaan dengan lebih dalam. Harapan sejati terletak pada komitmen menciptakan dunia lebih adil.

Kesimpulan

Makna lagu Someday At Christmas tetap relevan hingga hari ini. Stevie Wonder telah menciptakan karya abadi yang melampaui zamannya. Liriknya menyentuh isu-isu universal seperti perdamaian dan kesetaraan. Selain itu, kejujurannya tentang perjuangan panjang membuat lagu ini terasa autentik.

Lagu ini bukan sekadar lagu Natal biasa. Ia adalah anthem harapan bagi siapa saja yang percaya. Percaya bahwa dunia bisa menjadi tempat lebih baik. Meskipun perubahan memerlukan waktu, usaha kita tidak sia-sia. Akhirnya, setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat pada visi Wonder. Visi tentang dunia di mana cinta menang atas kebencian.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat memberikan wawasan baru tentang makna lagu Someday At Christmas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *